Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi nirlaba non pemerintah yang bergerak dibidang sosial kemanusiaan. Awalnya, kegiatan organisasi yang didirikan di Jakarta pada tanggal 17 September 1945 ini adalah membantu para korban perang kemerdekaan Republik Indonesia dan pengembalian tawanan perang sekutu maupun Jepang. Karena kinerja tersebut, PMI mendapat pengakuan secara Internasional oleh Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada tanggal 15 Juni 1950. Pengakuan juga muncul dari Federasi Internasional Palang Merah & Bulan Sabit Merah (IFRC) dengan diterimanya PMI sebagai anggota IFRC yang ke-68 pada tanggal 16 Oktober 1950. Pemerintah Indonesia sendiri kemudian mengesahkan keberadaan PMI sebagai organisasi kepalangmerahan di Indonesia melalui Keputusan Presiden No. 25 tahun 1950 dan keputusan Presiden No. 246 tahun 1963. Dengan pengakuan itu, PMI mengukuhkan diri sebagai satu-satunya perhimpunan nasional kepalangmerahan di Indonesia.
JARINGAN PELAYANAN
Saat ini pelayanan kepalangmerahan PMI jauh lebih beragam dan telah memiliki jaringan pelayanan di seluruh Indonesia, tersebar di 31 propinsi (disebut PMI Daerah), 371 kabupaten/kota (disebut PMI Cabang) dan 2.200 kecamatan (disebut PMI Ranting). Juga dukungan operasional dari unit pelayanan rumah sakit (RSU PMI Bogor), poliklinik, pelayanan ambulans dan Unit Transfusi Darah Cabang yang mencapai tidak kurang dari 185 unit, tersebar pada beberapa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
KEANGGOTAAN
Anggota PMI adalah para sukarelawan yang terhimpun di setiap PMI Cabang dalam wadah PMR (Palang Merah Remaja), KSR (Korps Sukarela) & TSR (Tenaga Sukarela). Para sukarelawan inilah yang menjalankan aktivitas pelayanan PMI selain didukung oleh staf profesional di bidang-bidang teknis.
PENDANAAN
Dana yang digunakan PMI untuk melakukan aktivitas pelayanan kepalangmerahan berasal dari sumbangan masyarakat baik secara perseorangan atau lembaga, dari dalam maupun dari luar negeri. Di tingkat cabang, PMI melakukan usaha penggalangan sumbangan masyarakat melalui program “Bulan Dana PMI”, setiap tahun selama dua bulan. Sumber dana lain berasal dari subsidi pemerintah, IFRC, ICRC dan perhimpunan nasional negara sahabat dalam bentuk program kerja sama. Selain itu beberapa PMI Cabang & Daerah juga melakukan usaha pelayanan jasa, dimana keuntungan dari usaha itu digunakan untuk biaya operasional pelayanan kepalangmerahan kepada masyarakat.
VISI PMI
Mampu & siap menyediakan pelayanan kepalangmerahan dengan cepat & tepat dengan berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional.
MISI PMI
1. menyebarluaskan dan mendorong aplikasi secara konsisten Prinsip-Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional.
2. Melaksanakan kesiapsiagaan di dalam penanganan bencana & konflik yang berbasis masyarakat.
3. Memberikan bantuan dalam bidang keseha-tan yang berbasis masyarakat.
4. Pengelolaan Transfusi darah yang profesional.
5. Berperan aktif dalam penanganan bahaya HIV/AIDS dan penyalahgunaan NAPZA.
6. Menggerakkan generasi muda dan masyarakat dalam tugas-tugas kemanusiaan.
7. Meningkatkan kapasitas organisasi secara berkesinambungan disertai dengan perlindungan terhadap relawan dan karyawan dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.
8. Pengembangan & penguatan kapasitas organisasi guna meningkatkan kualitas potensi SDM, sumber daya & dana agar visi, misi & program PMI dapat diwujudkan secara
berkesinambungan.
Peran & tugas pokok PMI adalah membantu pemerintah di bidang sosial kemanusiaan terutama tugas kepalangmerahan sebagaimana tertuang dalam ketentuan konvensi Jenewa 1949 (Indonesia meratifikasi melalui UU No. 59 tahun 1958). Dalam melaksanakan tugasnya PMI berlandaskan pada 7 (tujuh) prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, yaitu Kemanusiaan, Kesukarelaan, Kenetralan, Kesamaan, Kemandirian, Kesatuan dan Kesemestaan.
Pelayanan kepalangmerahan PMI meliputi :
1. Pelayanan Penanganan Bencana
a. Kesiapsiagaan Bencana.
b. Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat.
c. Tanggap Darurat Bencana.
2. Pelayanan Kesehatan
a. Upaya Kesehatan Transfusi Darah.
b. Pertolongan Pertama Berbasis Masyarakat.
c. Penanggulangan HIV/AIDS & NAPZA
d. Air & Sanitasi.
e. Tanggap Darurat Kesehatan.
f. Pelayanan Pos Pertolongan Pertama.
g. Perawatan Keluarga.
h. Pelayanan Ambulans.
i. Dukungan psikososial.
j. Poliklinik PMI
3. Pelayanan Sosial
a. Tracing & Mailing Service (TMS).
b. Pelayanan Bagi Lansia.
c. Pelayanan Bagi Anak Jalanan.
d. Program Pelayanan Sosial Lainnya.
4. Peningkatan Fungsi / Peran Komunikasi & Informasi
a. Diseminasi Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional serta Hukum Perikemanusiaan Internasional.
b. Promosi, Publikasi, Advokasi dan Networking.
c. Dukungan Komunikasi Dalam Peningkatan Citra & Pengembangan Sumber Daya PMI.
5. Pembinaan & Peningkatan Kapasitas Organisasi.
a. Penggalian Dana.
b. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
c. Pembinaan Palang Merah Remaja (PMR) & Relawan (KSR dan KSR)
d. Pendidikan & pelatihan
Prinsip-Prinsip Dasar PMI
Prinsip-Prinsip Dasar
Gerakan Palang Merah &
Bulan Sabit Merah Internasional
KemanusiaanGerakan Palang Merah &
Bulan Sabit Merah Internasional
Gerakan ini didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia. Tujuan gerakan ini adalah melindungi hidup & kesehatan serta menjamin penghargaan kepada umat manusia. Gerakan ini menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerja sama dan perdamaian abadi diantara sesama manusia.
Kesamaan
Gerakan ini dalam membantu sesama manusia tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, ras, agama, tingkat sosial, ideologi atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia sesuai dengan kebutuhannya dengan mendahulukan keadaan yang paling parah.
Kenetralan
Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan politik, ras, agama atau ideologi.
Kemandirian
Gerakan ini bersifat mandiri. Meski membantu pemerin-tahnya dalam bidang kemanusiaan, setiap Perhimpunan Nasional tetap harus mentaati peraturan negaranya sekaligus menjaga otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan.
Kesukarelaan
Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela, yang tidak didasari oleh kenginan untuk mencari keuntungan apapun.
Kesatuan
Di dalam suatu negara hanya ada satu Perhimpunan Palang Merah atau Bulan Sabit Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan di seluruh wilayah negara bersangkutan.
Kesemestaan
Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional adalah bersifat semesta. Setiap Perhimpunan Nasional mempunyai status yang sederajat, hak dan tanggung jawab yang sama dalam membantu satu sama lain.
Profile Umum PMI DIY
PMI DIY
Alamat markas daerah :
Jl. Lingkar Barat No.3 , Pelemgurih, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Telp: +62 274 7105032
Email : palangmerahdiy@yahoo.com
Wilayah pelayanan :
Propinsi yang bermotto daerah “Never Ending Asia” dan beribukota Kota Yogyakarta ini memiliki luas daerah 3.185,80 km². Terdiri dari 4 kabupaten & 1 kota, 78 kecamatan & 440 desa/kelurahan. Penduduknya berjumlah ± 4.3640.000 jiwa dengan kepadatan 13.687/km².
PMI Kota Yogyakarta
Jl. Tegalgendu 25 Kotagede, Yogyakarta
Telp. +62 274 372 176.
Fax. +62 274 379 212
Website : www.pmi-yogya.org
E-mail : humas@pmi-yogya.org
utdc@pmi-yogya.org
Kota Yogyakarta yang bermotto “Berhati Nyaman” ini memiliki luas daerah 32, 5 km², terdiri dari 14 kecamatan dengan 45 kelurahan. Penduduknya berjumlah 520.780 (2006) dengan kepadatan 15.601,2/km².
PMI Gunung Kidul
Jl. Pramuka, Wonosari Telp/Fax. +62 274 391244
Gunung Kidul, kabupaten yang bermotto “Binangun” dan beribukota Wonosari ini memiliki luas daerah 1.485,36 km², terdiri dari 18 kecamatan dengan 144 desa. Penduduknya berjumlah 760.128 (2006) dengan kepadatan 462 jiwa/km².
PMI Bantul
Jl. Jend. Sudirman No.1 Bantul. Telp/Fax. +62 274 367 987.
Bantul, kabupaten yang memiliki jargon “Projo Tamansari” dan beribukota di Bantul ini memiliki luas daerah 508,86 km², terdiri dari 17 kecamatan dengan 75 desa. Penduduknya berjumlah 813.052 jiwa (2006) dengan Kepadatan 1.610 jiwa/km².
PMI Kulon Progo
Jl. Bhayangkara, Watulunyu, Wates
Telp/Fax. +62 274 773 244
Kulon Progo, kabupaten yang bermotto “Binangun” ini beribukota Wates. Memiliki luas daerah 586,27 km² terdiri dari 12 kecamatan dengan 88 desa. Penduduknya berjumlah 457.778 (2006) dengan kepadatan 640 jiwa/km².
PMI Sleman
Jl. Turgo, Denggung, Tridadi, Sleman.
Telp/fax +62 274 868900
Sleman, Kabupaten dengan motto ”Sembada” beribukota Sleman. Memiliki luas daerah 574,82 km² terdiri dari 17 kecamatan dengan 86 desa. Penduduknya berjumlah 907.694 jiwa (2006) dengan kepadatan 1.583 jiwa/km².
Alamat markas daerah :
Jl. Lingkar Barat No.3 , Pelemgurih, Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta
Telp: +62 274 7105032
Email : palangmerahdiy@yahoo.com
Wilayah pelayanan :
Propinsi yang bermotto daerah “Never Ending Asia” dan beribukota Kota Yogyakarta ini memiliki luas daerah 3.185,80 km². Terdiri dari 4 kabupaten & 1 kota, 78 kecamatan & 440 desa/kelurahan. Penduduknya berjumlah ± 4.3640.000 jiwa dengan kepadatan 13.687/km².
PMI Kota Yogyakarta
Jl. Tegalgendu 25 Kotagede, Yogyakarta
Telp. +62 274 372 176.
Fax. +62 274 379 212
Website : www.pmi-yogya.org
E-mail : humas@pmi-yogya.org
utdc@pmi-yogya.org
Kota Yogyakarta yang bermotto “Berhati Nyaman” ini memiliki luas daerah 32, 5 km², terdiri dari 14 kecamatan dengan 45 kelurahan. Penduduknya berjumlah 520.780 (2006) dengan kepadatan 15.601,2/km².
PMI Gunung Kidul
Jl. Pramuka, Wonosari Telp/Fax. +62 274 391244
Gunung Kidul, kabupaten yang bermotto “Binangun” dan beribukota Wonosari ini memiliki luas daerah 1.485,36 km², terdiri dari 18 kecamatan dengan 144 desa. Penduduknya berjumlah 760.128 (2006) dengan kepadatan 462 jiwa/km².
PMI Bantul
Jl. Jend. Sudirman No.1 Bantul. Telp/Fax. +62 274 367 987.
Bantul, kabupaten yang memiliki jargon “Projo Tamansari” dan beribukota di Bantul ini memiliki luas daerah 508,86 km², terdiri dari 17 kecamatan dengan 75 desa. Penduduknya berjumlah 813.052 jiwa (2006) dengan Kepadatan 1.610 jiwa/km².
PMI Kulon Progo
Jl. Bhayangkara, Watulunyu, Wates
Telp/Fax. +62 274 773 244
Kulon Progo, kabupaten yang bermotto “Binangun” ini beribukota Wates. Memiliki luas daerah 586,27 km² terdiri dari 12 kecamatan dengan 88 desa. Penduduknya berjumlah 457.778 (2006) dengan kepadatan 640 jiwa/km².
PMI Sleman
Jl. Turgo, Denggung, Tridadi, Sleman.
Telp/fax +62 274 868900
Sleman, Kabupaten dengan motto ”Sembada” beribukota Sleman. Memiliki luas daerah 574,82 km² terdiri dari 17 kecamatan dengan 86 desa. Penduduknya berjumlah 907.694 jiwa (2006) dengan kepadatan 1.583 jiwa/km².
Langganan:
Postingan (Atom)